Sponsor

Rabu, 07 Desember 2016

MAKALAH MODEL-MODEL PERUBAHAN PERILAKU MASYARAKAT : ACTION RESEARCH



BAB I
PENDAHULUAN
       I.            Latar Belakang

manusia merupakan mahluk sosial dengan berbagai hal yang harus dihadapin. Sehingga tidak heran jika sering muncul rasa atau hasrat ingin tahu tentang sesuatu hal. Dari hasrat ingin tahu itulah manusia selalu berusaha ingin mendapatkan pengetahuan yang benar mengenai berbagai hal yang dihadapi.
Pada  umumnya dalam rangka untuk memperoleh fakta atau kebenaran suatu pengetahuan tersebut manusia melakukan suatu penelitian secara nyata baik secara ilmiah maupun non ilmiah. Pada perguruan tinggi yang sering dilakukan adalah penelitian ilmiah dengan metode yang sesuai dengan bidang yang diajarkan. Salah satu contoh macam penelitian yaitu penelitian tindakan atau action research.

    II.            Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1.      Apakah yang dimaksud dengan Penelitian Tindakan/Action Research?
2.      Bagaimana melakukan Action Research?


BAB II
PEMBAHASAN

       I.            Penelitian Tindakan/Action Research

Beberapa para ahli seperti John Dewey dan  Kurt Lewin menjelaskan konsep dasar penelitian tindakan. Dewey menyatakan bahwa dalam memecahkan permasalahan yang ada dalam suatu masyarakat diperlukan partisipasi dan kerjasama dalam masyarakat tersebut. Sedangkan Lewin dalam teori praktisnya ia mengemukakan 2 model penelitian masyarakat salah satunya yaitu penelitian tindakan. Menurutnya penelitian tindakan berkaitan dengan pemecahan masalah dan menghasilkan suatu yang lebih baik. Baik menurut Dewey maupun Lewin  penelitian tindakan memberikan sumbangan yang signifikan dalam mengembangkan suatu fungsi yang baik dalam masyarakat demokratis.
Metode penelitian tindakan merupakan suatu penelitian yang dikembangkan bersama-sama antara peneliti dengan decision maker tentang variabel-variabel yang dapat dimanipulasikan dan segera dapat digunakan untuk menentukan kebijakan dan pembangunan. Peneliti dan decision maker bersama menentukan masalah, membuat desain serta melaksanakan program-program tersebut. Penelitian tindakan menjadi suatu alternatif untuk membantu merefleksikan, mengumpulkan data dan memberi solusi untuk menyelesaikan masalah.
penelitian tindakan memiliki dua tujuan pokok, yaitu meningkatkan (improve) dan melibatkan (involve). Improve maksudnya, meningkatkan bidang praktik, meningkatkan pemahaman praktik yang dilakukan oleh praktisi, dan meningkatkan situasi tempat praktik dilaksanakan. Sedangkan involve berarti, melibatkan pihak-pihak yang terkait.
Penelitian tindakan mengadakan ranga kerja penelitian empiris yang didasarkan pada observasi objektif pada masa sekarang untuk memecahkan masalah baru, serta praktis dan aktual. Sehingga penelitian ini lebih bersifat fleksibel.
Faktor-faktor dalam penelitian tindakan sebagai berikut:
1.      Practical, pemahaman dari data yang penting untuk perbaikan.
2.      Participative, dalam  mengumpulkan data yang menjadi subyek adalah semua yang berhubungan dengan masalah yang nyata.
3.      Empowering, semua partisipan dapat mempengaruhi dan menyumbangkan sesuatu untuk pengumpulan data.
4.      Interpretative, realita sosial secara kolaborasi ditentukan oleh partisipasi-partisipasi selama pengumpulan data.
5.      Tentative, sesudah mengumpulkan data tidal secara langsung memberikan hasil tetapi memberikan solusi sementara kearah perbaikan.
6.      Critical, partisipan disini diharapkan aktif dan dapat memberikan kritik pada perubahan yang nanti akan dilakukan.

    II.            Tahapan Melakukan Action Research

Secara garis besar, langkah-langkah dalam penelitian tindakan ini meliputi perencanaan (planning), pelaksanaan (acting), pengamatan (monitoring), dan refleksi/ penilaian (reflecting). Keempat langkah tersebut dapat dilihat dari bagan berikut ini:





        










Perencanaan

 pelaksanaan














 penilaian



 pengamatan





 







Dari gambar tersebut, dapat kita ketahui bahwa dari langkah-langkah tersebut dapat menjadi satu siklus. Yang artinya, siklus dari keempat langkah tersebut dapat berulang. Siklus dapat berhenti bila peneliti sudah merasa puas akan hasil yang dicapainya.
Dalam Nazir (1988: 97-98) dikemukakan langkah-langkah pokok dalam penelitian tindakan sebagai berikut:
1.      Rumusan masalah dan tujuan penelitian bersama-sama antara peneliti dan pekerja praktis dan decision maker
2.      Himpun data yang tersedia tentang hal-hal yang berhubungan dengan masalah ataupun metode-metode dengan melakukan studi kepustakaan.
3.      Rumuskan hipotesa serta strategi pendekatan dalam memecahkan masalah
4.      Buat desain penelitian bersama-sama antara peneliti dengan pelaksana program serta rumuskan prosedur, alat dan kondisi pada mana penelitian tersebut akan dilaksanakan
5.      Tentukan kriteria evaluasi, teknik pengukuran, serta teknik-teknik analisa yang digunakan
6.      Kumpulkan data, analisa, beri interpretasi serta generalisasi dan saran-saran
7.      Laporkan penelitian dengan penulisan ilmiah.
Ada tujuh langkah dalam menyelesaikan masalah pada penelitian tindakan, antara lain:
1.      Specity the problem, mengidentifikasi masalahdengan melihat situasi nyata dan tujuan awal agar nanti dapat ditemukan tujuan yang akan dicapai.
2.      Mengukur situasi dengan force-field analysis, menurut Lewin untuk menggambarkan situasi sosial baik dalam keadaan pasif maupun tidak mempunyai kekuatan yang sama yaitu situasi mempunyai kekuatan yang dapat digunakan untuk mencapai tujuan dan mengendalikan tujuan. Situasi adalah keseimbangan dinamis yang membantu dan kekuatan pengendali, situasi dapat diubah dengan diberikan kekuatan yang mendukung atau kekuatan pengendali.
3.      Memberikan banyak solusi, memberikan ide atau solusi sebanyak mungkin untuk memecahkan masalah.
4.      Rencana tindakan, apa yang akan dilakukan sesuai dengan situasidan permasalahanyang ada dengan membuat rencana untuk perubahan.
5.      Antisipasi, perlu dipikirkan kendala yang tiba-tiba muncul di lapangan pada waktu rencana tindakan dilakukan.
6.      Tindakan, menerapkan rencana tindakan
7.      Evaluasi, mengevaluasi keseluruhan meliputi tindakan yang dihadapi pada waktu tindakan dilakukan, kekurangan dan kelebihan dari proses yang sudah dilakukan agar permasalahan yang ada dapat dipecahkan dan kemungkinan akan ditemukan tujuan baru.
Fase dalam penelian tindakan, antara lain:
1.      Initiating
Inisiasi adalah penelitian bisa memprediksikan kemukinan yang akan terjadi dan prioritas tindakan yang akan dilakukan. menurut Richard Sagor bahwa tahap ini untuk melakukan tindakan. Dalam proaktif penelitian tindakan, tindakan dilakukan pengumpulan data maka penelitian untuk tindakan melibatkan refleksi pengalaman masa lalu, membaca literature dan mengumpulkan pendapat dari orang-orang yang mempunyai kompeten. Didalam penelitian tindakan pengumpulan data dilakukaan sebelum tindakan maka dalam pengumpulan data diperlikaan questioner, interview, observasi dan dokumen.

2.      Detection
Mendeteksi adalah penelitian dapat memantau/memonitor dan menyesuaikan tindakan dari waktu ke waktu. Tahap ini yaitu evaluasi program, evaluasi perkembanganatau proses analisa.


3.      Judgment
Mempertimbangkan adalah peneliti mengumpulkan data perlu waktu yang lama dan sulit (bulan ke bulan, semester ke semester, tahun ketahun). Mempertimbangak perlu refleksi masalalu, pemeriksaan sistematis kedalam apa yang telah atau belum dicapai setelah tindakan dilakukan dan pada waktu yang tepat. Pada waktu  mengumpulkan data peneliti  mencari jasa dan sesuatu yang berharga, untuk mencapai jasa suatu hasil hatus mempunyai nilai yang hakiki atau nilai intrinsik. Untuk mencapai sesuatu yang berharga, sesuatu hasil harus mempunyai nilai ekstrinsik.
Cara-cara untuk mengumpulkan data, antara lain:
a.       Questioner
b.      Interview
c.       Observasi
d.      Dokumen
e.       Focused Group Discussed


BAB III
PENUTUP
       I.            Kesimpulan

Metode penelitian tindakan merupakan suatu penelitian yang dikembangkan bersama-sama antara peneliti dengan decision maker tentang variabel-variabel yang dapat dimanipulasikan dan segera dapat digunakan untuk menentukan kebijakan dan pembangunan. Peneliti dan decision maker bersama menentukan masalah, membuat desain serta melaksanakan program-program tersebut.  
penelitian tindakan memiliki dua tujuan pokok, yaitu meningkatkan (improve) dan melibatkan (involve). Improve maksudnya, meningkatkan bidang praktik, meningkatkan pemahaman praktik yang dilakukan oleh praktisi, dan meningkatkan situasi tempat praktik dilaksanakan. Sedangkan involve berarti, melibatkan pihak-pihak yang terkait.
Secara garis besar, langkah-langkah dalam penelitian tindakan ini meliputi perencanaan (planning), pelaksanaan (acting), pengamatan (monitoring), dan refleksi/ penilaian (reflecting).
Dalam Nazir (1988: 97-98) dikemukakan langkah-langkah pokok dalam penelitian tindakan sebagai berikut:
1. Rumusan masalah dan tujuan penelitian bersama-sama antara peneliti dan pekerja praktis dan decision maker.
2.   Himpun data yang tersedia tentang hal-hal yang berhubungan dengan masalah ataupun metode-metode dengan melakukan studi kepustakaan.
3.    Rumuskan hipotesa serta strategi pendekatan dalam memecahkan masalah.
4.   Buat desain penelitian bersama-sama antara peneliti dengan pelaksana program serta rumuskan prosedur, alat dan kondisi pada mana penelitian tersebut akan dilaksanakan.
5.      Tentukan kriteria evaluasi, teknik pengukuran, serta teknik-teknik analisa yang digunakan.
6. Kumpulkan data, analisa, beri interpretasi serta generalisasi dan saran-saran.
7. Laporkan penelitian dengan penulisan ilmiah.


DAFTAR PUSTAKA

Suryabrata,Sumadi. 1991. Metodologi Penelitian. Jakarta Utara: Rajawali.
Nazir,Mohammad. 1988. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia.
Wedajati,Ratna Sosetya. 2004. Modul Model-Model Perubahan Perilaku Masyarakat.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar