LEMBAR KERJA 1
MATA KULIAH PERENCANAAN SOSIAL
Disusun oleh : Susi Karyati
(14510001)
SEKOLAH TINGGI PEMBANGUNAN
MASYARAKAT DESA “APMD”
YOGYAKARTA
2016
1.Kumpulkan
beberapa pengertian mengenai:
a.
Perencanaan c. Masalah sosial
b.
Sosial d.
Perencanaan sosial
JAWAB :
a. Menurut Dr. H. Abdurachim,
perencanaan adalah suatu pengaturan urutan operasional yang dibuat sabagai
bimbingan kearah tercapainya suatu tujuan atau terciptanya berbagai tujuan
secara berimbang.
Menurut Conyers dan Hills,
perencanaan adah suatu proses yang bersinambung yang mencakup
keputusan-keputusan atau pilihan-pilihan sebagai alternatif penggunaan sumber
daya untuk mencapai tujuan-tujuan trertentu pada masa yang akan datang.
b. Dalam kamus sosiologi,
sosial atau social merupakan sesuatu yang berkenaan dengan perilaku
interpersonal, atau yang berkaitan dengan proses sosial.
Menurut B. Simanjuntak
dalam bukunya perubahan dan perencanaan sosial,
sosial adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan kepentingan- kepentingan
masyarakat.
Menurut Enda M.C,
sosial merupakan cara tentang bagaimana
para individu saling berhubungan .
c. Menurut Soerjono Soekanto,
masalah sosial adalah suatu ketidaksesuaian yang terjadi antara unsur-unsusr
kebudayaan atau masyarakat, dimana ketidak sesuaian tersebut dapat membahayakan
kehidupan kelompok sosial masyarakat.
Menurut Soetomo,
masalah sosial adalah suatu kondisi yang tidak diinginkan terjadi oleh sebagian
besar dari warga masyarakat.
Menurut Edi suharto,
masalah sosial adalah sebuah kondisi
yang dipandang oleh sejumlah orang dalam masyarakat sebagai sesuatu yang tidak
diharapkan.
d.
Menurut B. Simanjuntak dalam
bukunya perubahan dan perencanaan sosial, perencanaan
sosial merupakan usaha yang sadar dalam menentukan urutan operasional untuk
mencapai perbaikan sosial yang diinginkan.
Meurut Prof.Dr. J.W.
Schoorl dalam buku perubahan dan perencanaan sosial,
perencanaan sosial adalah suatu perencanaan yang meliputi penetapan
rencana-rencana untuk kegiatan yang akan datang yang berhubungan dengan
lembaga-lembaga dan sumber-sumber sosial.
2. Sintesakan
pengertian tersebut dengan menggunakan bahasa anda sendiri secara sederhana dan
operasional!
JAWAB :
a.
Perencanaan adalah proses menentukan dan menetapkan suatu
tindakan secara sadar dan sistematis untuk mencapai tujuan tertentu.
b.
Sosial adalah hubungan manusia secara
kolektif dalam rangka pemenuhan kebutuhannya..
c.
Masalah sosial adalah suatu kondisi yang
dianggap oleh sebagian besar masyarakat tidak sesuai dengan harapan atau
pandangannya.
d. Perencanaan sosial adalah proses
menentukan dan menetapkan suatu tindakan secara sadar dan sistematis untuk
mencapai tujuan tertentu dalam hubungan manusia secara kolektif / masyarakat.
3. Buatlah
review tentang:
a.
Sejarah
munculnya Perencanaan Sosial
b.
Perubahan
Pendekatan dalam Perencanaan Pembangunan
c.
Lingkup
Perencanaan Sosial
d.
Perencanaan
Pelayanan Sosial
e.
Perencanaan
Sosial dalam Perencanaan Pembangunan
f.
Perencanaan
Partisipartif
JAWAB :
a.
Perencanaan sosial pada awalnya digunakan oleh negara
maju seperti di Eropa Barat dan Amerika
Utara. Orang- orang barat beranggapan bahwa
adanya keterkaitan antara perencanaan sosial
dalam perencanaan kesejahteraan
sosial. Di lain sisi negara dunia ketiga
memandang bahwa perencanaan sosial sebagai gambaran negara barat. Dimana
perencanaan sosial di dunia barat menggambarkan peran serta negara dalam
pengadaan pelayanan masyarakat. Selain itu peran serta negara maju secara kontinyu dalam menghasilkan
perubahan-perubahan dengan perhitungannya yang matang dalam lingkungan sosial ekonomi negara dunia
ketiga. Timbulnya perencanaan sosial bukan hanya semata-mata sebagai suatu
tanda akan meningkatnya kebutuhan pelayanan kesejahteraan dalam suatu negara,
tetapi karena adanya pergeseran ruang lingkup yang lebih luas dari perencanaan
pembangunan dengan lebih memberi tekanan pada perubahan sosial dan pencapaian
tujuan sosial itu sendiri.
b.
Menurut David C. Korten terdapat dua pendekatan dalam perencanaan pembangunan , yaitu : pendekatan
cetak biru dan pendekatan proses
belajar. Pendekatan cetak biru/ blue
print approach yaitu suatu pendekatan pembanguan yang beranggapan
bahwa sekali metode berhasil di suatu daerah, maka diasumsikan bahwa metode
tersebut bisa diterapkan di daerah laintanpa mempertimbangkan aspek sosial,
budaya,kondisi alamnya, dan lainnya. Pada pendekatan ini program dalam perencanaan pembangunan akan lebih cenderung lebih cenderung terlihat
top-down
dari pemerintah. Dominasi pemeritah terhadap masyarakat hanya akan
melahirkan sikap apatis masyarakat terhadap pemerintah dan produk perencanaan
pembangunan. Sehingga tak heran jika pembangunan akan mengalami suatu kegagalan
karena kehilangan dukungan masyarakat. Sehingga sulit mewujudkan pembangunan
dengan pendekatan blue print approach. Oleh karenanya perlu adanya perubahan
pendekatan perencanaan dalam pembangunan yaitu dengan pendekatan proses
belajar. Pada pendekatan proses belajar akan lebih cendrung buttom-up
sebab di dalamnya mengutamakan dan mempetimbangkan aspek sosial, budaya,
alam, dan aspek lainnya dalam lingkungan
masyarakat itu sendiri sehingga akan muncul rasa untuk memiliki. Dengan kata
lain bahwa pendekatan proses belajar ini mengutamakan adanya suatu keserasian antara kebutuhan, kegiatan/
program, dan kemampuan suatu wilayah
dalam merencanakan suatu pembangunan.
c.
Ruang lingkup perencanaan sosial / social planning yaitu mencakup segi
kehidupan masyarakat baik dari segi kebutuhan sosial, modal sosial, atau pun
pelayanan sosial. Dari segi kebutuhan sosial perencanaan sosial dapat mengenai hubungan dalam masyarakat, nilai yang ada, dan
sebagainya. Dari segi modal sosial perencanaan sosial dapat mengenai organisasi
sosial, tokoh masyarakat, kelembagaan sosial, dll. Sedangkan pada pelayanan
sosial perencanaan sosial dapat mengenai pendidikan, kesehatan, dll.
d.
Pelayanan sosial merupakan aksi atau
tindakan untuk mengatasi masalah sosial. Atau dengan kata lain pelayanan sosial
merupakan seperangkat program yang ditujukan untuk membantu individu/ kelompok
yang mengalami hambatan dalam pemenuhan kebutuhan. Kategori pelayanan sosial biasanya
berdasarkan sasaran pelayanannya, tempat, atau sektor. Pelayanan sosial
merupakan salah satu kebijakan sosial yang ditujukan untuk meningkatkan
kesejahteraan sosial. Keefektifan dan keefisienan suatu pelayanan sosial
bergantung oleh perencanaan pelayanan sosial yang di buat oleh organisasi
pelayanan sosial. Dalam perencanaan pelayanan sosial, perencanaan strategis
menjadi suatu komponen yang melibatkan stakeholder dan mengoptimalkan sumber
daya yang dimiliki organisasi pelayanan sosial tersebut. Pada kenyataannya
organisasi pelayanan sosial masih memiliki kekurangan sumber dayanya sehingga
perencanaan menjadi bagian penting di dalamnya. Tahapan perencanan dalam
penyediaan pelayanan sosial menurut Suharto, meliputi :
a.
Identifikasi masalah
b.
Penentuan tujuan
c.
Penyusunan dan pengembangan rencana
program
d.
Pelaksanaan program
e.
Evaluasi program
e. Di dalam perencanaan pembangunan faktor
sosial tidak boleh ditinggalkan. Dalam aspek sosial ini ada 4 macam yang harus dipertimbangkan yaitu :
1)
Faktor manusia
Manusia merupakan
faktor penting dalam perencanaan pembangunan. Sebab akan berkaitan dengan cara
mereka merasakan kebutuhan dan mewujudkannya dalam program pembangunan.
2)
Pemenuhan kebutuhan sosial
Di mana perencanaan
sosial dalam pembangunan sosial diharapkan benar-benar merupakan sebuah
kebutuhan sosial.
3)
Keadilan sosial
Bahwa perencanaan
sosial dalam pembangunan sosial yang dibuat diharapkan tidak menimbulkan suatu
ketidakadilan sosial nantinya. Sehingga dalam faktor sosial perlu adanya
pembahasan mengenai keadilan sosial.
4)
Pembangunan manusia seutuhnya
Alasan mengapa faktor
sosial menjadi bagian dalam perencanaan pembangunan nasional adalah adanya
fakta bahwa perencanaan sering gagal jika pertimbangan sosial tidak
diperhitungkan.
f.
Perencanaan partisipatif ialah
perencanaan yang lahir dari hasil kesepakatan stakeholder yang berkaitan seprti pemerintah, LSM/swasta dan
masyarakat. Perencanaan partisipatif menjadi sarana untuk memperoleh informasi
mengenai kondisi, kebutuhan, dan sikap masyarakat yang berkaitan dengan program
yang direncanakan. Sehingga masyarakat akan lebih merasa memiliki atas
program-program yang direncanakan karena merasa diikut sertakan didalamnya.
REFERENSI
Korten,D.C.
1988.PEMBANGUNAN BERDIMENSI
KERAKYATAN.
Jakarta:Yayasan
Obor Indonesia.
Simanjuntak.1981.Perubahan dan Perencanaan Sosial.Bandung:
Tersito.
Soekanto,
Soerjono.1983.Kamus Sosiologi.
Jakarta Utara:PT Raja Grafindo Persada.
Soekanto,Soerjono.2003.Sosiologi Suatu Pengantar.Jakarta:PT
Raja Grafindo Persada.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar